Sunday, December 13, 2009

KHASIAT SUSU KAMBING

Apa Khasiat Susu dan daging Kambing? Susu kambing memang memiliki karakteristik yang berbeda dengan susu sapi, ataupun air susu ibu (ASI). Susu kambing memiliki daya cerna yang tinggi, memiliki tingkat keasaman yang khas, memiliki kapasitas bufer yang tinggi dan dapat digunakan untuk mengobati penyakit tertentu.

Daging kambing sudah sangat populer bagi masyakarat. Berbagai macam jenis makanan tradisional diolah dari daging kambing seperti misalnya sate, sop, gulai, dan kare. Walaupun demikian, seringkali daging kambing dituding sebagai penyebab darah tinggi dan sakit jantung.

Berikut disajikan nilai nutrisi, kelebihan dan kelemahan susu dan daging kambing.

Susu kambing banyak direkomendasikan sebagai bahan substitusi bagi bayi, anak, dan orang dewasa yang alergi terhadap susu sapi ataupun berbagai jenis makanan lainnya. Pada bayi, alergi terhadap susu sapi (cow milk allergy) banyak dijumpai, akan tetapi mekanisme terjadinya alergi masih belum jelas. Bagi bayi yang alergi terhadap susu sapi jika diberikan susu sapi terus-menerus akan menyebabkan reaksi pembesaran lamina propia dan peningkatan permeabilitas molekur makro dan aktivitas elektrogenik lapisan epitel. Gejala klinis seperti ini akan hilang jika bayi tersebut diberikan makanan bebas susu sapi. Jadi, potensi susu kambing sebagai pengganti susu sapi pada bayi ataupun pasien yang alergi terhadap susu sapi sangatlah besar.

Gejala alergi terhadap protein susu biasanya timbul pada bayi yang berumur dua sampai empat minggu, dan gejalanya akan semakin jelas pada saat bayi berumur enam bulan.

Bagian tubuh yang terserang alergi ini adalah saluran pencernaan, saluran pernapasan, dan kulit. Gejala-gejala yang tampak akibat alergi terhadap protein susu di antaranya muntah, diare, penyerapan nutrisi yang kurang sempurna, asma, bronkitis, migren, dan hipersensitif.

Gejala patologis yang terlihat pada bayi yang alergi terhadap susu sapi di antaranya iritasi usus halus, lambat pertambahan bobot badannya, volume feces yang berlebihan, dan bau yang khas. Akan tetapi, perlu diingat bahwa sering kali gejala ini dicampuradukkan dengan gejala tidak tolerannya seseorang terhadap laktose (lactose intolerance).

Kelebihan susu kambing

Susu kambing dilaporkan telah banyak digunakan sebagai susu pengganti susu sapi ataupun bahan pembuatan makanan bagi bayi-bayi yang alergi terhadap susu sapi. Alergi pada saluran pencernakan bayi dilaporkan dapat berangsur-angsur disembuhkan setelah diberi susu kambing.

Dilaporkan bahwa sekitar 40 persen pasien yang alergi terhadap protein susu sapi memiliki toleransi yang baik terhadap susu kambing. Pasien tersebut kemungkinan besar sensitif terhadap lactoglobulin yang terkandung pada susu bangsa sapi tertentu.

Diduga protein susu (-lactogloglobulin yang paling bertanggung jawab terhadap kejadian alergi protein susu.

Susu kedelai sering pula digunakan sebagai salah satu alternatif pengganti susu sapi bagi bayi yang alergi terhadap susu sapi. Walaupun demikian, masih terdapat sekitar 20 persen-50 persen dari bayi-bayi yang diteliti memperlihatkan gejala tidak toleran terhadap susu kedelai. Oleh sebab itu, susu kambing bubuk lebih direkomendasikan untuk susu bayi. Panas yang digunakan selama proses pengolahan susu mengurangi reaksi alergi. Denaturasi panas merubah struktur dasar protein dengan cara menurunkan tingkatan alerginya.

Susu kambing mengandung lebih banyak asam lemak berantai pendek dan sedang (C4:0-C12:0) jika dibandingkan dengan susu sapi. Perbedaan ini diduga menyebabkan susu kambing lebih mudah dicerna. Ukuran butiran lemak susu kambing lebih kecil jika dibandingkan dengan susu sapi atau susu lainnya. Sebagai gambaran ukuran butiran lemak susu kambing, sapi, kerbau, dan domba bertutur-turut adalah: 3,49, 4,55, 5,92, dan 3,30 mm.

Dari hasil penelitian Mack pada tahun 1953 disimpulkan bahwa kelompok anak yang diberi susu kambing memiliki bobot badan, mineralisasi kerangka, kepadatan tulang, vitamin A plasma darah, kalsium, tiamin, riboflavin, niacin, dan konsentrasi hemogloninnya yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok anak yang diberi susu sapi. Disamping itu, susu kambing memiliki kapasitas bufer yang lebih baik, sehingga bermanfaat bagi penderita gangguan pencernaan.

Kandungan folic acid dan Vitamin B12 yang rendah merupakan kelemahan susu kambing. Selain kelemahan ini, susu kambing dapat dikatakan merupakan makanan yang sempurna.

Penyakit cardiovascular?

Berdasarkan publikasi yang dilakukan oleh USDA, daging kambing mentah memiliki kandungan lemak 50 persen-65 persen lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi, akan tetapi kandungan proteinnya hampir sama. Daging kambing juga memiliki kandungan lemak 42 persen-59 persen lebih rendah jika dibandingkan dengan daging domba.

Hal yang sama juga dilaporkan untuk daging yang sudah dimasak. Disamping itu, persentase lemak jenuh daging kambing 40 persen lebih rendah jika dibandingkan dengan daging ayam (tanpa kulit) dan masing-masing 850 persen, 1.100 persen, dan 900 persen lebih rendah jika dibandingkan dengan daging sapi, babi, dan domba.

Berdasarkan hasil penelitian Devendra, asam lemak yang terkandung pada daging kambing sebagian besar (68,5-72,3 persen) terdiri dari lemak tidak jenuh. Daging kambing mengandung asam lauric, myristic, dan palmitic yang merupakan asam lemah tidak jenuh yang tergolong kedalam kelompok nonhypercholesterolemic masing-masing sebanyak 2,0, 2,6, dan 27,6 persen. Disamping itu, daging kambing mengandung asam lemak tidak jenuh oleic (C:18.1) sebanyak 30,1-37,0 persen, linoleic (C18.2) sebanyak 13,4 persen, dan linolenic (C:18.3) sebanyak 0,4 persen.

Kandungan kolesterol daging kambing ternyata hampir sama dengan daging sapi, domba, babi, dan ayam dan lebih rendah jika dibandingkan dengan beberapa produk susu dan daging ayam olahan dan makanan asal laut. Daging kambing mengandung kolesterol sebanyak 76 mg persen, sedangkan untuk daging sapi, ikan dan domba adalah 70 mg persen. Kandungan kolesterol daging babi dan ayam adalah 60 mg persen.

Tingkatan kolesterol darah kita kurang tergantung pada kolesterol yang terkandung pada makanan yang kita konsumsi. Kandungan kolesterol dalam darah lebih banyak tergantung pada jumlah asam lemah jenuh yang kita konsumsi, terutama rasio antara lemak polysaturated terhadap lemah jenuh.

Oleh sebab itu, untuk mengontrol tingkat kolesterol darah akan lebih efektif dilakukan dengan cara mengurangi konsumsi makanan yang mengandung asam lemak jenuh. Asam lemak polysaturated dan asam lemak monosaturated berada dalam kondisi tidak terlalu padat suhu ruang, sehingga tidak jarang kita melihat ada tetesan lemak pada karkas kambing yang digantung. Pengamatan terhadap tetesan lemak ini dapat digunakan sebagai salah satu metode sederhana untuk menentukan derajat kejenuhan lemak.

Hasil penelitian seperti yang telah dijelaskan di atas menunjukkan bahwa kambing tanpa mempertimbangkan umur, bangsa, dan daerah pemeliharaannya berperan dalam menyediakan daging berkualitas tinggi dan juga sumber lemak yang sehat dengan risiko mengonsumsi kolesterol yang minimum. Disamping itu, daging kambing mengandung lebih banyak zat besi, potassium, dan tiamin yang berhubungan dengan kandungan garam yang lebih rendah.

Daging kambing mengandung semua asam amino esensial dan mengandung lebih rendah kalori. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa susu dan daging kambing tergolong ke dalam bahan makanan yang bersahabat dan sehat untuk dikonsumsi, asalkan saja tidak secara berlebihan

Kambing atau nama saintifiknya Capra Aegagrus merupakan spesis mamalia yang dipelihara sebagai ternakan. Terdapat juga kambing liar yang tinggal di kawasan berbukit dikenali sebagai kambing gurun dan ia merupakan haiwan yang dilindungi. Kambing adalah haiwan pemakan daun atau maun.

Makanan utamanya adalah rumput-rampai dan dedaun pokok. Seekor kambing dewasa memerlukan 4 – 5 kg rumput segar sehari. Penjagaan makanan amat perlu dititikberatkan. Ini kerana, selain daripada aspek pencemaran habitat (persekitaran kandang), kebanyakan penyakit yang dihidapi oleh seekor kambing adalah berpunca daripada pencemaran makanannya sendiri. Oleh itu, pemberian makanan yang seimbang perlulah difahami agar kesihatan dan kecergasan kambing dapat sentiasa dikekalkan. Jenis-jenis makanan yang boleh diberikan perlulah dirujuk terlebih dahulu dengan penternak yang telah sedia ada. Ini kerana makanan yang diberikan oleh setiap penternak dan kandang adalah berbeza.

Kambing membiak dengan cara melahirkan anak dan menjaga anaknya sehingga dewasa. Penjagaan yang rapi serta betul perlulah diberikan sewaktu kambing ingin melahirkan anak. Tindakan-tindakan kambing sewaktu melahirkan anak dan selepas melahirkan anak ada menunjukkan perbezaan. Namun, terdapat juga kambing yang kurang mahir menjaga anak yang baru dilahirkan kerana keletihan terutamanya bagi kambing bunting kali pertama. Kolestrum atau susu awal amat penting bagi anak kambing yang baru dilahirkan. Sekiranya ibu kambing mati, ibu kambing tumpang mesti disediakan bagi memastikan anak tersebut mendapat kolestrum. Jika proses penyediaan ibu tumpang tidak berjaya, penternak perlu berperanan lebih aktif dengan memerah susu ibu tumpang untuk diisikan dalam botol susu lalu diberikan kepada anak kambing itu.

Jika dirujuk kepada kitab-kitab kisah para Anbiya’, ternyata sekali ternakan kambing adalah salah satu sunnah dalam kehidupan para ‘Anbiya seperti Nabi Syuib, Nabi Musa dan Nabi Muhammad. Dalam kitab Qasas al-Anbiya, Ibn Katsir menyatakan anak nabi Adam, Habil merupakan penternak kambing yang pertama di muka dunia. Dalam sebuah mafhum hadis yang sanadnya disandarkan kepada Said al-Khudri menyatakan bahawa Rasulullah pernah bersabda, “Akan tiba suatu masa dimana kambing merupakan sebaik-baik harta bagi orang Islam. Orang Islam akan memeliharanya di puncak-puncak bukit dan di lembah-lembah, hidup terpencil dari masyarakat demi memelihara agama daripada ditimpa bencana”. Malah menurut Abdulah bin Mas’ud semasa beliau bertugas sebagai gembala kambing milik Utbah bin Mu’aith, susu kambing segar merupakan minuman kegemaran Rasulullah dan baginda meminumnya secara langsung setelah diperah dari tetek kambing betina. Secara tidak langsung, semua fakta ini menunjukkan betapa kambing itu merupakan satu kepentingan asasi dalam kehidupan manusia.

Selain daripada tanduk dan kulitnya yang boleh dijadikan perhiasan, kambing juga merupakan sumber utama susu (white gold) yang berkhasiat dan daging yang berzat (red gold) jika dibandingkan dengan spesis ternakan lain seperti lembu, kerbau dan unta. Susu kambing adalah makanan semulajadi berkhasiat yang diperlukan untuk kesihatan badan seharian. Ianya sesuai untuk semua lapisan umur. Susu ini boleh diminum panas atau sejuk malah boleh dibuat dadih, ais krim, keju dan mentega. Pada masa sekarang industri kosmetik mengeluarkan berbagai produk berasaskan susu kambing seperti syampu, krim muka, sabun, pewangi dan juga krim pencukur.

Antara keistimewaannya ialah:-
• Mengandungi protein, enzim dan vitamin A yang baik untuk mata serta vitamin D untuk menguatkan tulang.
• Mengandungi faktor anti-antritis (inflamasi sendi) dan anti barah.
• Diperakui oleh pakar-pakar kesihatan bahawa susu ini boleh mengubati demam kuning, penyakit kulit, gastrik, lelah (asma), insomnia dan ulcer.
• Mudah dihadam kerana zarah lemaknya lebih kecil.
• Khasiat susu kambing yang disimpan sejuk atau sejuk beku tidak akan berubah kualitinya.

Lantaran ini susu kambing merupakan ubat atau penawar berkesan bagi penyakit-penyakit seperti:-
o Demam kuning (jaundis)
o Penyakit Asma (lelah)
o Gastrik dan ulser perut
o Eczema (penyakit kulit)
o Migrain (sakit kepala)
o Mengetatkan kemaluan wanita (faraj)
o Menguatkan tulang

Sementara daging kambing atau chevon (red gold) yang berzat lagi sedap dimakan dikenali sebagai “naturally occuring health meat” yang memiliki ciri-ciri berikut, iaitu:-
• Kalori rendah
• Kadar lemak rendah
• Nisbah lemak tidak tepu/lemak tepu tinggi
• Kandungan kolestrol rendah
• HDL-C tinggi dan LDL-C adalah rendah
• Mampu menghindari penyakit jantung sebagaimana yang dinyatakan oleh Dr.John R.Addrizzo (MD) dalam artikelnya, “Use of Goat Milk and Goat Meat as Therapeutic Aids in Cardiovascular Diseases”
• Menurut kajian Dr.Peter J.D’Adamo – daging kambing amat sesuai untuk jenis darah ‘O’, ‘B’, dan ‘AB’ yang dimiliki oleh seramai 75% rakyat Malaysia.

No comments:

Post a Comment